Gunner – Alarm Australia
Bom Jepang mulai hujan dijatuhkan di ibukota Northern Territory Australia, Darwin, sekitar pukul 10.00 pada tanggal 19 Februari 1942, lebih dari dua bulan setelah pemboman Jepang ke Pearl Harbor. Setelah serangan awal, yang menenggelamkan delapan kapal dan merusak 37 yang lain, tentara pergi mencari personel yang terluka di antara puing-puing.
Di bawah aula hancur, mereka menemukan korban terkecil, seekor kelpie (anjing domba Australia) jantan liar berumur enam bulan. Kaki anjing itu telah patah. Akhirnya, anak anjing terluka itu diambil seorang Aircraftman Percy Westcott yang membawanya ke dokter Westcott memberi nama anjing itu “Gunner” dan memberinya nomor 0000 saat antre di dokter. Dokter kemudian memberi gips di kaki Gunner.
Sejak saat itu Gunner dan Westcott tak terpisahkan. Ketika kaki Gunner mulai sembuh ia bergabung Westcott dalam tugas-tugas sehari-hari. Suatu hari tidak lama setelah serangan itu, orang-orang bekerja pada memperbaiki beberapa pesawat di lapangan terbang, Gunner mulai menggonggong dan melompat-lompat. Orang-orang tidak memperhatikan anjing, tapi dalam beberapa menit pesawat tempur Jepang menukik dan mulai menembaki Darwin lagi.
Untungnya, orang-orang dan Gunner berhasil berlindung untuk mencari keselamatan. Dan sejak itu mereka selalu memperhatikan tingkah Gunner. Secara umum, Kelpie Australia memiliki pendengaran yang sangat tajam. Dua hari kemudian, Gunner kembali mulai membuat keributan. Kali ini, orang-orang langsung mencari perlindungan sebelum serangan akhirnya benar-benar datang.
Dari Februari 1942 sampai November 1943, lebih dari enam puluh serangan udara yang dimulai pada Darwin. Gunner memperingatkan tentara dari hampir setiap serangan akan terjadi, menyelamatkan nyawa yang tak terhitung jumlahnya. Aspek lain yang menakjubkan adalah bahwa Gunner tidak pernah menyalak ketika pesawat Australia lepas landas atau datang. Dia mampu membedakan antara pesawat Australia dan pesawat Jepang. Tidak diketahui apa yang terjadi pada Gunner setelah perang.