Kemungkinan lain adalah bahwa AS mungkin berencana untuk membangun larangan terbang di atas sebagian dari timur laut Suriah, daerah di mana pasukan Amerika Serikat dalam jumlah kecil akan dikerahkan ke wilayah itu. Sebuah zona larangan terbang, meski dalam ruang yang kecil ini memastikan Rusia tidak bisa menyerang pasukan Amerika yang ada di darat tersebut. Bahkan jika hanya kebetulan.
Namun, melihat bahwa Rusia terutama memfokuskan serangan pada pasukan anti -Assad di bagian barat negara itu, penerapan zona larangan terbang terbatas semacam ini juga tidak perlu. Sebuah zona larangan justru akan memicu konfrontasi langsung dengan Rusia. Apalagi dalam wilayah yang luas
Jika nantinya pasukan darat Amerika akan diperluas baik jumlah maupun perannya, F-15C/D memang akan memberikan perlindungan dengan menyediakan cakupan kontra-udara untuk pasukan khusus Amerika ketika melakukan penggerebekan di negara itu. Termasuk ketika helikopter pencarian dan penyelamatan akan bisa mendapatkan keuntungan dari payung kontra-udara F-15C ini. Namun artinya F-15 akan masuk ke udara Suriah yang artinya bertentangan dengan pernyataan USAF yang mengatakan F-15 datang untuk melindungi wilayah udara Turki terhadap ancaman yang tampaknya tidak ada. Ini juga berarti bahwa pesawat Rusia merupakan ancaman yang jelas dan hadir untuk awak pesawat Amerika yang beroperasi di atas Suriah.
Ada juga kemungkinan akan terjadi eskalasi pesat dalam serangan Rusia ke target ISIS setelah kecelakaan tragis pesawat Rusia di Sinai yang kemungkinan karena bom ISIS yang ditaruh di pesawat. Rusia akan meningkatkan serangan sebagai bentuk balas dendam. Bahkan tidak menutup kemungkinan Rusia akan mengirim pesawat tempur dalam jumlah yang lebih banyak.
Pada akhirnya, mungkin F-15C / D Eagle awalnya akan bertahan di wilayah udara Turki. Tetapi kehadiran mereka tampaknya lebih sebagai kekuatan kontingensi. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya dari penyebaran pesawat ini.