
Rusia sendiri meyakini apa yang terjadi di Afghanistan tidak akan terjadi di Suriah. Skenario Soviet di Afghanistan tidak mungkin diulang pemimpin Rusia Vladimir Putin. Hal ini terlihat jelas bagaimana Rusia membatasi diri hanya dengan melakukan serangan udara.
Jika Moskow memutuskan untuk memulai operasi darat di Suriah maka memang skenario Soviet akan di depan mata. Invasi Soviet di Afghanistan pada 1979-1989 melibatkan hampir 85.000 tentara, dan gagal. Dan ini sangat berbeda dengan skenario di Suriah. Saat ini Rusia sedang melakukan serangan udara terhadap ISIS sementara tentara Suriah, Hizbullah dan Iran bertempur di darat.
Sebelumnya, Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia tidak mempertimbangkan serangan militer skala penuh di Suriah dan akan memberikan dukungan hanya udara untuk pasukan pemerintah.
Pada tanggal 30 September, Majelis Tinggi Parlemen Rusia menyetujui permintaan dari Presiden Putin untuk menggunakan pasukan tempur Rusia di luar negeri. Kemudian pada hari itu, jet tempur Rusia meluncurkan serangan udara terhadap di Suriah. Namun parlemen tidak mengizinkan penggunaan pasukan darat.