Sukhoi Jadi Prioritas

Sejak tahun 2000, negara menjadikan pengembangan yang dibuat Biro Desain Eksperimental Sukhoi sebagai prioritas. Hal tersebut karena perusahaan itu berhasil bertahan di tengah situasi sulit berkat kehadiran pesanan dari luar negeri dan membuktikan efektivitasnya. Di saat yang sama, proyek pesawat generasi kelima diambil dari Biro Desain Eksperimental MiG dan prioritas diberikan untuk proyek S-37 Sukhoi. Bahkan pada 1999, MiG 1.42 telah melakukan penerbangan pertamanya (prototipe pertama pesawat tempur generasi kelima MiG 1.44, atau Multifunctional Frontline Fighter/MFF).
Pada akhirnya, meski negara siap menampung pesawat yang dibuat oleh MiG, pemerintah memilih untuk memprioritaskan pendanaan bagi proyek Sukhoi. Bahkan setelah jelas bahwa C-37 ditakdirkan untuk hanya menjadi model eksperimen, proyek MiG tetap diabaikan, dan pemerintah lebih memilih mengembangkan PAK FA, yang baru dimulai pada 2002, dan terbang untuk pertama kali pada 2010.
Pengembangan MiG 1.44 dimulai pada awal 1980-an, dan ketika Uni Soviet runtuh, desain awal dan model pesawat tersebut sudah siap, sehingga ia sangat layak untuk dikembangkan menjadi jet tempur generasi kelima. Pada tahun 1990-an, bahkan tanpa kehadiran dana, tim MiG membawa proyek ini ke tahap pengembangan sampel terbang pertama. Namun, sepertinya pemerintah tak membutuhkan hasil dari upaya tersebut.