BERAWAK ATAU TIDAK BERAWAK
Dalam ringkasn Fiskal 2016 Angkatan Udara menjelaskan Long-Range Strike Bomber sebagai pesawat dengan kemampuan membawa bom nuklir dan opsional berawak (artinya cenderung tidak berawak). Tetapi Angkatan Udara juga tidak yakin salah satu dari fitur tersebut sudah ada di hari debut pesawat. Berkemampuan nuklir akan tetap ada di armada B-52 dan B-2 selama bertahun-tahun setelah 2025, dan setiap pembom dengan kemampuan untuk memberikan senjata nuklir harus dihitung terhadap batas kemampuan.
Adapun fitur opsional berawak dipilih karena memang sulit untuk menembus wilayah udara bermusuhan tanpa pilot manusia untuk membuat keputusan snap tentang pilihan atau kebutuhan mengambil tindakan mengelak penargetan. Ide untuk menyerahkan pesawat dengan kemampuan nuklir pada pesawat tanpa awak akan sangat kontroversial sehingga Angkatan Udara kemungkinan akan tetap memilih pesawat berawak.
