
Amerika Serikat telah menyetujui usulan penjualan US$47 juta atau sekitar Rp611 miliar penjualan rudal udara ke udara AIM-9X Sidewinder-2 untuk Indonesia. Demikian dinyatakan Defense Security Cooperation Agency (DSCA) AS dalam pernyataan resminya Selasa 5 Mei 2015.
“Rencana penjualan ini akan memberikan kontribusi pada tujuan kebijakan luar negeri dan kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membuat Indonesia lebih mampu menghadapi ancaman terhadap stabilitas regional dan memperkuat pertahanan tanah air,” kata DSCA.
Pemerintah Indonesia telah meminta kemungkinan penjualan 30 AIM-9X-2 Sidewinder Block II All-Up-Round Missile, 20 AIM-9X-2 Captive Air Training Missiles (CATM), 2 CATM-9X-2 Block II Tactical Missile Guidance Units, 4 CATM-9X-2 Block II Guidance Units, dan 2 Dummy Air Training Missiles, kontainer, set uji dan peralatan pendukung, suku cadang dan perbaikan, publikasi dan dokumen teknis, pelatihan personil dan peralatan pelatihan. Penjualan sistem senjata ini tidak akan mengubah keseimbangan militer dasar di wilayah tersebut.
DSCA menjelaskan bahwa penjualan akan mengurangi ketergantungan Indonesia pada Amerika Serikat untuk campur tangan di Asia Tenggara dan untuk menjaga stabilitas, serta meningkatkan interoperabilitas Indonesia dengan Amerika Serikat.
Rudal Sidewinder adalah salah satu rudal tempur udara ke udara yang yang paling banyak digunakan oleh lebih dari dua lusin negara.
Rudal ini dibuat Raytheon Missile Systems Company di Tucson, Arizona. Tidak ada persyaratan sehubungan dengan potensi penjualan ini. Amerika juga menganggap tidak akan ada dampak negatif pada pertahanan AS sebagai akibat dari rencana penjualan ini.