
India akan membatalkan kontrak MMRCA dengan Prancis yang ditandatangani pada awal September untuk pengiriman 126 jet tempur Rafale jika Prancis menolak memberikan kapal perang kelas Mistral ke Rusia. Kontrak MMRCA dengan Prancis bernilai sekitar $ 20 sampai $ 23 milyar.
Hal itu diungkap sejumlah media Prancis yang mengingatkan bahwa pembatalan pengiriman kapal pesanan Rusia akan membawa dampak buruk bagi negara tersebut. Sejumlah media tersebut mengatakan India memiliki kekuatan untuk membatalkan kontrak karena India belum menandatangani perjanjian yang mengikat dengan Prancis.
India kemungkinan akan menandatangani perjanjian awal tahun depan. Apa yang mengganggu bagi India adalah pembatalan pengiriman Mistral kelas kapal perang helikopter pembawa yang dibangun oleh Prancis untuk Rusia. Kapal perang ini siap menunggu untuk dikirim ke Rusia.
Presiden Prancis Francois Hollande menyalahkan Rusia untuk invasi di Ukraina timur dan jatuhnya pesawat komersial oleh separatis dengan bantuan Rusia untuk pembatalan pengiriman Mistral. Namun pemerintah sebelumnya merasa yakin soal kapal Rusia tidak akan berpengaruh pada kontrak pengadaan pesawat tempur Rafale untuk India.
Media Prancis telah memperingatkan bahwa Prancis berisiko kehilangan reputasi sebagai pemasok senjata yang dapat diandalkan untuk India dan dunia. Keputusan yang tidak untuk memberikan Mistral ke Rusia mungkin menempatkan India di bawah tekanan Rusia untuk mundur dari kesepakatan MMRCA.
Duta Besar Rusia untuk India, Alexander M. Kadakin belum lama ini juga mengecam keputusan India untuk melanjutkan kontrak MMRCA dengan Prancis. Dia mengatakan keputusan India membeli Rafale adalah salah besar karena jet tempur ini bisa ditembak jatuh seperti nyamuk oleh Sukhoi China jika benar-benar terjadi konflik. (Baca: RUSIA: RAFALE INDIA HANYA AKAN JADI NYAMUK BAGI CHINA)
Rusia sebagai sekutu lama India telah kehilangan kekuasaan militer atas India sejak India mulai melakukan diversifikasi senjatanya membeli dari Amerika Serikat, Israel dan Uni Eropa. Hal ini menjadi dasar pemerintah meyakini kasus Mistral tak akan berpengaruh ke Rafale. Tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengunjungi India awal Desember 2014 ini. Jadi bisa saja soal Rafale akan jadi salah satu daya tekan Rusia untuk bernegosiasi soal kelanjutan proyek pengadaan jet tempur siluman.
Sumber: defense news