Raja Jordania Abdullah II bersumpah akan melawan setiap upaya Israel untuk mengubah status tempat suci Muslim atau Kristen di Jerusalem. “Jordan akan terus menghadapi, dengan segala cara, kebijakan sepihak Israel,” katanya dalam pidato yang disampaikan Minggu 2 November 2014
Jordan, yang memerintah Jerusalem timur dan Tepi Barat sebelum negara Yahudi itu merebut wilayah Palestina dalam perang Timur Tengah 1967, memiliki tanggung jawab atas tempat-tempat suci di sektor timur yang dicaplok Israel.
Status Jordan sebagai kustodian diabadikan dalam perjanjian perdamaian 1994 dengan Negara Yahudi itu.
Kompleks Masjid Al-Aqsa di Jerusalem timur Kota Tua telah menjadi pusat perlawanan Palestina menghadapi upaya Yahudi yang akan mengambil kendali wilayah itu, dan memicu bentrokan antara demonstran dan polisi Israel untuk beberapa bulan terakhir. Situs ini adalah suci bagi Muslim dan Yahudi.
Sumber: Al Jazzera