Site icon

Rusia: Rafale India Hanya Akan Jadi Nyamuk Bagi China

Rencana pembelian jet Rafale oleh India bisa terganggu kasus kapal mistral

Kembali ke pangkalan
Kembali ke pangkalan

Rusia mengklaim pesawat Rafale yang dibeli India hanya akan menjadi nyamuk bagi pesawat China yang diperkuat Sukhoi jika benar-benar terjadi perang.   Sesorah itu dilemparkan Duta Besar Rusia untuk India Alexander Kadakin klaim.

Pernyataan ini jelas sebagai bentuk kekecewaan Rusia terhadap India yang memilih membeli pesawat tersebut. Pada lelang awal, MiG-35 tersingkir dari persaingan untuk mengisi 126 pesawat tempur India. Padahal selama ini Rusia sebagai pemasok senjata terbesar India. Sebagian besar pesawat tempur garis depan IAF adalah asal Rusia.

Kadakin, marah karena media India adalah “pro-Barat” – ” dan tidak bisa menjelaskan bagaimana kemampuan Rafale yang akan dengan mudah dipecundangi pesawat Rusia semacam Su-27.  “Rafale hanya akan menjadi nyamuk yang mudah sekali dijatuhkan oleh pesawat China. Saya tidak mengerti mengapa Anda membeli (pejuang Perancis Rafale)” dan “kami terkejut bahwa (mereka) yang dibeli,” kata Kadakin Senin 20 Oktober 2014.

India juga mengimpor lebih Sukhoi 30MKI dan membangun pesawat melalui transfer-of-teknologi dengan Rusia. Kadakin mengatakan pengaruh Barat pada akuisisi pertahanan India telah membingungkan karena “Amerika Serikat telah mengalihkan teknologi nol sampai India” sedangkan Rusia telah berbagi teknologi kritis bahwa tidak ada negara lain bersedia untuk diberikan kepada India.

Rusia menawarkan kapal induk Admiral Gorshkov, sekarang INS Vikramaditya, ke India ketika tidak  ada negara lain bersedia untuk memberikan kapal induk. Rusia dan India bersama-sama mengembangkan Brahmos rudal jelajah supersonik. Kadakin juga  menyebut Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir   Kudankulam juga karena pasokan penting dari Rusia ke India.

“Amerika Serikat bahkan belum menempatkan paku di pembangkit listrik tenaga nuklir yang seharusnya untuk membangun di India, sedangkan Rusia telah mulai membangun unit kedua di Kudankulam,” katanya.

Sumber: The Hindust

Exit mobile version