Site icon

Rusia Tambah Kekuatan di Krimea, Situasi Makin Tegang

Rusia belum mengendurkan agresitivitas militernya. Negara tersebut justru akan memperkuat pasukannya di Krimea yang dianeksasi dan di Rusia selatan karena krisis yang memburuk di Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan penambahan pasukan di Kriema juga tidak lepas karena adanya mobilisasi pasukan asing di kawasan tersebut.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dalam satu pertemuan para pejabat tinggi kementerian pertahanan mengatakan yang saat ini menjadi prioritas adalah mengirim pasukan pertahanan di Krimea. “situasi di Ukraina sangat buruk dan kehadiran militer asing semakin sangat dekat dengan perbatasan kita,” katanya.

Shoigu mengatakan situasi militer dan politik di Rusia barat daya mengalami perubahan penting sejak awal tahun ini. Rusia sangat khawatir menyangkut gerakan NATO ke arah timur dan Presiden Vladimir Putin menuduh Barat memprovokasi krisis di Ukraina untuk menghidupkan kembali blok militer itu.

NATO bulan ini memang setuju membentuk saru pasukan tanggapan cepat ng baru yang akan siap dikerahkan dalam beberapa hari dan juga mempertahankan satu kehadiran tetap di negara-negara anggotanya di Eropa Timur.

Putin bulan lalu mengatakan perlu melaksanakan semua tindakan pertahanan negara secara penuh dan cepat, termasuk di Krimea dan Sevastopol. Armada Laut Hitam Rusia berpangkalan di Krimea dan Moskow Juli bahwa pihaknya telah mulai memperluas dan memoderisasinya dengan kapal-kapal baru dan kapal-kapal selam. Putin memerintahkan penganeksasian Krimea dari Ukraina Maret, dengan mengatakan ia berhak untuk mengklaim kembali semenanjung itu yang menjadi milik republik Sovyet Rusia sebelum tahun 1954.

Menanggapi hal tersebut Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) meningatkan ketegangan dan merusak gencatan senjata di Ukraina timur, kata NATO, Selasa. “Kami telah memperoleh laporan-laporan bahwa Rusia berniat akan meningkatkan kehadiran pasukannya di Krimea. Tindakan seperti itu hanya dapat meningkatkan ketegangan dan lebih jauh akan merusak gencatan senjata yang diberlakukan baru-baru ini serta keamanan wilayah itu dengan tindakn-tindakan Rusia itu,” kata juru bicara NATO Oana Lungescu.

Sumber: Reuters

Exit mobile version