
Kekuatan Indonesia di laut makin kuat setelah kembali menerima satu kapal cepat rudal (KCR) KRI Halasan 630 dari PT PAL Rabu 17 September 2014. Ini adalah kapal ketiga jenis ini yang diterima.
Penyerahan dan peresmian KRI Halasan 630 tersebut dihadiri Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di dermaga PT PAL Indonesia, Surabaya. Nama kapal perang tersebut, diambil dari nama senjata tradisional berupa pedang, milik masyarakat Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Pengambilan nama tersebut, diharapkan para prajurit TNI AL yang menahkodai, bisa menjaga kedaulatan negara kesatuan republik Indonesia (NKRI), dari Sabang sampai Merauke.
Dengan penyerahan kapal perang KRI Halasan 630, maka TNI AL memiliki kapal perang jenis KCR sebanyak tiga unit. KRI Halasan 630 yang dikomandani oleh Mayor laut (P) Tonny Sumarno, akan beroperasi di Armada Maritim Barat (Armabar). Sebelumnya dua kapal perang, yakni KRI Sampari 628 diserahkan pada 29 Mei 2014 dan KRI Tombak 629 diserahkan pada 27 Agustus 2014. Dua KRI ini, memiliki jelajah operasi di Armada Maritim Timur (Armatim). (baca: KRI Bung Tomo Tiba di Indonesia)
Purnomo Yusgiantoro kepada wartawan mengatakan tiga kapal yang sudah diserahkan ini, merupakan rencana strategi (renstra) pertahanan 2010 – 2014. Selain ketiga kapal ini, pihaknya juga sedang memesan 15 unit KCR, yang saat ini sudah dikerjakan oleh PT PAL Indonesia. Pemesanan 18 unit KCR ini, merupakan renstra yang dibuat selama tiga renstra, dalam kurun waktu 15 tahun.
“Pembangunan 18 unit KCR sendiri dimulai pada tahun 2010,2014, 2015, 2019, 2020, dan 2024 yang akan terus dilakukan pembangunan. Tujuannya untuk memperkuat armada, apalagi presiden terpilih Joko Widodo, dalam visi-misi akan memperkuat kemaritiman Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
Untuk perawatan, kata Menhan, akan lebih mudah dilakukan karena KCR ini buatan PT PAL. Apalagi PT PAL memiliki divisi yang dikhususkan untuk melakukan perbaikan kapal-kapal, termasuk kapal perang milik TNI AL. “Untuk pemeliharaannya akan dilakukan oleh PT PAL. Selain itu dengan pembuatan di dalam negeri, akan lebih mempermudah dalam perawatannya,” kata dia.
Comments are closed.